Blog ini mengajak pembacanya untuk melakukan imut kanjut, artinya membuat senyuman yang manis dan menggemaskan
Jumat, 27 Agustus 2010
Kaca Mata Ti Akung
ku Jack Bluesman
Hiji poe jang Apud indit ka toko kaca mata kang Akung, manehna kataji ku hiji kaca mata nu numutkeun kang Akung tiasa tembus pandang. Waktu harita manehna make eta kaca mata, sakabeh nu aya didinya katingali teu dibaraju alias bulligir.. Jang Apud nyobaan ngalaan eta kaca mata, jelema nu aya didinya kabeh jadi dibaraju deui.. Dipake deui, kabeh jadi buligir!
"Hebat!" ceuk jang Apud bari sura seuri tuluy mayar eta kaca mata ka kang Akung nu bageur gagah tur kasep. (Eta disebut kitu teh lantaran kang Akung nyuguhan nginum cai herang basa kuring datang ka tokona.. Komo mun nyuguhan es krim nya? bisa2 disebut geulis! hahay...)
Jang Apud tuluy balik ka imahna bari angger make eta kaca mata, teu lila manehna nepi ka imahna, manehna hayang nembongkeun kaca mata eta ka pamajikana, jang Apud teu manggihan pamajikana nu biasana sok aya di ruang tengah bari lalajo telepisi, jang Apud tuluy neangan pamajikana ka kamarna..
Jang Apud nempo pamajikana keur buligir jeung lalaki tatangga manehna. Jang Apud ngalaan kaca matana, tapi pamajikana jeung eta lalaki masih keneh buligir.. Dipake deui eta kaca mata tembus pandang teh, duanana masih angger buligir.. kadua kalina manehna make deui eta kaca mata bakating ku panasaran, angger keneh duanana buligir!
Bari jeung keuheul jang Apud ngomong: "Heuh! kaca mata mahal2, cenah produk anyar ti luar nagri, kakara sakeudeung dipake oge geus ruksak!".
Tuluy indit deui ka toko kaca mata kang Akung maksudna rek complain gara2 kacamatana teu fungsi jiga tadi..
Kacaritakeun jang Apud geus nepi deui ka toko kang Akung, tuluy manehna nyaritakeun kajadian basa tadi nu ka alaman basa di imahna..
Jang Apud: "Kang, ieu kaca soca teh gening reksak.."
Akung:"Reksak kumaha kang? Apanan enggal keneh eta teh?"
Jang Apud:"Abdi tadi ngangge ieu kaca soca waktos dugi ka rorompok, abdi ningal pun bojo nuju duaan sareng pameget tatanggi abdi di kamar, duanana buligir... Ku abdi dilaan ieu kaca soca, angger keneh buligir.."
Akung: ?????????
Sabtu, 21 Agustus 2010
Menghumaniorakan melalui humor
Kurangnya “sense of humor”, mengakibatkan seseorang tidak dapat bergaul dengan sesamanya, hal ini disebabkan oleh berbagai factor seperti pemalu, egois , individualistis atau kurang peduli terhadap sekitarnya.
Betapa menyebalkan apabila kita bertemu dengan seseorang yang sulit diajak berbicara, sudah berkali-kali kita pancing untuk berbicara banyak, mulai dari kesenangannya, hingga masalah pekerjaan ,namun hanya menjawab secukupnya. Payaaaaaaahhh.
Terkadang kita bertemu dengan orang yang bila berbicara selalu menyelekit ke dalam hati. Bahkan seolah-olah mempermalukan kita di depan orang lain dengan berkata “Masa sarjana tidak tahu itu”, mengungkapkan kata-kata seperti itu sepertinya memojokan lawan bicaranya, dan membuat sakit hati seseorang.
Fenomena-fenomena di atas adalah salah satu wujud belum terbentuknya “sense of humaniora” dalam diri orang tersebut, sebab bila jiwanya memiliki sense of humaniora, kejadian-kejadian di atas tidak mungkin akan bisa ditemui,
Kata humaniora merupakan bahasa Latin kunodari kata ”humanus” yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dalam bahasa Inggris, searti dengan istilah the humanities, yang bisa berarti nilai kita sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Sedangkan dalam Wikipedia menyebutkan Humaniora, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Balai Pustaka: 1988), adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas jelaslah bahwa manusia harus berbudaya dan halus dalam arti prilakunya tidak sombong, angkuh, egois dan individualistis. Apabila kita lihat dari seorang humoris, Nampaknya prilaku tersebut tidak akan kita temui. Ketika penulis bertemu dengan Kang Ibing , dan saya meminta untuk foto bersama, sungguh luar biasa beliau dengan senang hati menyambutnya dan tidak ada terkesan menolak atau berlaga jual mahal.
Hebatnya Seorang humoris pertama adalah mudahnya memperoleh teman baru. Hal ini disebabkan bertemu dengan seorang humoris sangat menyenangkan, sehingga pertemanan akan berlangsung lama, Tengoklah para pelawak yang ingin menjadi Anggota Legislatif (DPR) seperti Komar (empat sekawan), Eko Patrio, Dedi “Miing” (Bagito), Dyah Pytaloka (Oneng Bajay Bajuri), Hanya Mandra yang belum bisa melenggang ke senayan
Kedua, tidak akan menyakitkan lawan bicaranya, , apalagi dengan orang yang baru dikenalnya. Sehingga seorang humoris dapat menjembatani kondisi ketidaknyamanan social dalam kondisi apapun. Bahkan seorang Personalia dapat dengan mudahnya menolak seorang pelamar tanpa harus menyakitkan, Contoh :
“ Apakah saudara memiliki motor”
“Tidak, Pak”
“ itulah sebabnya lamaran saudara ditolak karena jika saudara diterima , maka akan meminta fasilitas kredit motor ke perusahaan”
Ketiga , mengetahui situasi dan kondisi orang yang diajak bicara, artinya kapan saatnya melucu dan saatnya berlaku serius. Sehingga dalam situasi tertentu tidak mungkin melakukan hal-hal yang lucu dan menggelikan.
Keempat, Selalu mengajak tersenyum dan tersenyum itu adalah ibadah, sebagaimana tertera dalam hadits yang menyebutkan “ Segala kebaikan adalah sedekah. Sebagian dari kebaikan adalah senyuman yang engkau berikan kepada saudaramu” (HR. At-Tirmidzi). Bagaimanakah kesan yang dihadapi oleh seorang anak jika bapaknya tidak pernah mengajak senyum kepada anaknya.
Kelima , termasuk orang yang percaya diri, dan selalu dalam keadaan sehat dan produktif. Jadi seorang humoris adalah orang yang selalu menjaga kesehatan nalar dan fisiknya. Keenam, humoris adalah kunci pembuka hati. Humor adalah tongkat sihir yang dapat menekan kemarahan dan penghibur. Betapa seseorang yang sedang dilanda emosi tingkat tinggi, ketika diajak humor maka seketika emosinya mereda. Dan tentunya masih banyak kehebatan lainnya.
Berdasarkan uraian diatas maka jelaslah jika ingin memanusiakan manusia, serta menjungjung tinggi budaya yang ramah, sopan dan selalu menghargai orang lain, maka sepantasnyalah ditanamkan kepada generasi kita sense of humor.
Iwan Rudi Setiawan
Admin (Facebook)Banyolan Sunda
Betapa menyebalkan apabila kita bertemu dengan seseorang yang sulit diajak berbicara, sudah berkali-kali kita pancing untuk berbicara banyak, mulai dari kesenangannya, hingga masalah pekerjaan ,namun hanya menjawab secukupnya. Payaaaaaaahhh.
Terkadang kita bertemu dengan orang yang bila berbicara selalu menyelekit ke dalam hati. Bahkan seolah-olah mempermalukan kita di depan orang lain dengan berkata “Masa sarjana tidak tahu itu”, mengungkapkan kata-kata seperti itu sepertinya memojokan lawan bicaranya, dan membuat sakit hati seseorang.
Fenomena-fenomena di atas adalah salah satu wujud belum terbentuknya “sense of humaniora” dalam diri orang tersebut, sebab bila jiwanya memiliki sense of humaniora, kejadian-kejadian di atas tidak mungkin akan bisa ditemui,
Kata humaniora merupakan bahasa Latin kunodari kata ”humanus” yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dalam bahasa Inggris, searti dengan istilah the humanities, yang bisa berarti nilai kita sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Sedangkan dalam Wikipedia menyebutkan Humaniora, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Balai Pustaka: 1988), adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas jelaslah bahwa manusia harus berbudaya dan halus dalam arti prilakunya tidak sombong, angkuh, egois dan individualistis. Apabila kita lihat dari seorang humoris, Nampaknya prilaku tersebut tidak akan kita temui. Ketika penulis bertemu dengan Kang Ibing , dan saya meminta untuk foto bersama, sungguh luar biasa beliau dengan senang hati menyambutnya dan tidak ada terkesan menolak atau berlaga jual mahal.
Hebatnya Seorang humoris pertama adalah mudahnya memperoleh teman baru. Hal ini disebabkan bertemu dengan seorang humoris sangat menyenangkan, sehingga pertemanan akan berlangsung lama, Tengoklah para pelawak yang ingin menjadi Anggota Legislatif (DPR) seperti Komar (empat sekawan), Eko Patrio, Dedi “Miing” (Bagito), Dyah Pytaloka (Oneng Bajay Bajuri), Hanya Mandra yang belum bisa melenggang ke senayan
Kedua, tidak akan menyakitkan lawan bicaranya, , apalagi dengan orang yang baru dikenalnya. Sehingga seorang humoris dapat menjembatani kondisi ketidaknyamanan social dalam kondisi apapun. Bahkan seorang Personalia dapat dengan mudahnya menolak seorang pelamar tanpa harus menyakitkan, Contoh :
“ Apakah saudara memiliki motor”
“Tidak, Pak”
“ itulah sebabnya lamaran saudara ditolak karena jika saudara diterima , maka akan meminta fasilitas kredit motor ke perusahaan”
Ketiga , mengetahui situasi dan kondisi orang yang diajak bicara, artinya kapan saatnya melucu dan saatnya berlaku serius. Sehingga dalam situasi tertentu tidak mungkin melakukan hal-hal yang lucu dan menggelikan.
Keempat, Selalu mengajak tersenyum dan tersenyum itu adalah ibadah, sebagaimana tertera dalam hadits yang menyebutkan “ Segala kebaikan adalah sedekah. Sebagian dari kebaikan adalah senyuman yang engkau berikan kepada saudaramu” (HR. At-Tirmidzi). Bagaimanakah kesan yang dihadapi oleh seorang anak jika bapaknya tidak pernah mengajak senyum kepada anaknya.
Kelima , termasuk orang yang percaya diri, dan selalu dalam keadaan sehat dan produktif. Jadi seorang humoris adalah orang yang selalu menjaga kesehatan nalar dan fisiknya. Keenam, humoris adalah kunci pembuka hati. Humor adalah tongkat sihir yang dapat menekan kemarahan dan penghibur. Betapa seseorang yang sedang dilanda emosi tingkat tinggi, ketika diajak humor maka seketika emosinya mereda. Dan tentunya masih banyak kehebatan lainnya.
Berdasarkan uraian diatas maka jelaslah jika ingin memanusiakan manusia, serta menjungjung tinggi budaya yang ramah, sopan dan selalu menghargai orang lain, maka sepantasnyalah ditanamkan kepada generasi kita sense of humor.
Iwan Rudi Setiawan
Admin (Facebook)Banyolan Sunda
Jumat, 20 Agustus 2010
HUMOR DAN CANDA RASULULLAH BERDASARKAN HADITS
Dikumpulkan Oleh: KH.Shohibul Faroji Al-Robbani
Beberapa riwayat humor dan canda Rasulullah saw. berikut semoga dapat
menjadi inspirasi humor yang sehat, cerdas, positif dan menyegarkan.
Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah SAw, dan dia meminta agar
Rasulullah SAW membantunya mencari unta untuk memindahkan
barang-barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan
barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”. Sahabat bingung
bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya
Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup
memikul barang-barang ku ini?” Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang
anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak
mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta” Sahabat tersenyum
dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud
dan At Tirmidzi. Sanad sahih)
Seorang perempuan tua bertanya pada Rasulullah: “Ya Utusan Allah,
apakah perempuan tua seperti aku layak masuk surga?” Rasulullah
menjawab: “Ya Ummi, sesungguhnya di surga tidak ada perempuan tua”.
Perempuan itu menangis mengingat nasibnya Kemudian Rasulullah mengutip
salah satu firman Allah di surat Al Waaqi’ah ayat 35-37 “Sesungguhnya
Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami
jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya”.
(Riwayat At Tirmidzi, hadits hasan)
Seorang sahabat bernama Zahir, dia agak lemah daya pikirannya. Namun
Rasulullah mencintainya, begitu juga Zahir. Zahir ini sering
menyendiri menghabiskan hari-harinya di gurun pasir. Sehingga, kata
Rasulullah, “Zahir ini adalah lelaki padang pasir, dan kita semua
tinggal di kotanya”. Suatu hari ketika Rasulullah sedang ke pasar, dia
melihat Zahir sedang berdiri melihat barang-barang dagangan. Tiba-tiba
Rasulullah memeluk Zahir dari belakang dengan erat. Zahir:
“Heii……siapa ini?? lepaskan aku!!!”, Zahir memberontak dan menoleh ke
belakang, ternyata yang memeluknya Rasulullah. Zahir-pun segera
menyandarkan tubuhnya dan lebih mengeratkan pelukan Rasulullah.
Rasulullah berkata: “Wahai umat manusia, siapa yang mau membeli budak
ini??” Zahir: “Ya Rasulullah, aku ini tidak bernilai di pandangan
mereka” Rasulullah: “Tapi di pandangan Allah, engkau sungguh bernilai
Zahir. Mau dibeli Allah atau dibeli manusia?” Zahir pun makin
mengeratkan
tubuhnya dan merasa damai di pelukan Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad
dari Anas ra)
Suatu ketika, Rasulullah saw dan para sahabat ra sedang ifthor.
Hidangan pembuka puasa dengan kurma dan air putih. Dalam suasana
hangat itu, Ali bin Abi Tholib ra timbul isengnya. Ali ra mengumpulkan
kulit kurma-nya dan diletakkan di tempat kulit kurma Rasulullah saw.
Kemudian Ali ra dengan tersipu-sipu mengatakan kalau Rasulullah saw
sepertinya sangat lapar dengan adanya kulit kurma yang lebih banyak.
Rasulullah saw yang sudah mengetahui keisengan Ali ra segera
“membalas” Ali ra dengan mengatakan kalau yang lebih lapar sebenarnya
siapa? (antara Rasulullah saw dan Ali ra). Sedangkan tumpukan kurma
milik Ali ra sendiri tak bersisa. (HR. Bukhori, dhoif)
Aisyah RA berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam suatu
perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata kepada
para sahabat beliau, ”Silakan kalian berjalan duluan!” Para sahabat
pun berjalan duluan semua, kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah
kita berlomba.” Aku pun menyambut ajakan beliau dan ternyata aku dapat
mendahului beliau dalam berlari. Beberapa waktu setelah kejadian itu
dalam sebuah riwayat disebutkan:”Beliau lama tidak mengajakku
bepergian sampai tubuhku gemuk dan aku lupa akan kejadian itu.”-suatu
ketika aku bepergian lagi bersama beliau. Beliau pun berkata kepada
para sahabatnya. “Silakan kalian berjalan duluan.” Para sahabat pun
kemudian berjalan lebih dulu. kemudian beliau berkata kepadaku,
“Marilah kita berlomba.” Saat itu aku sudah lupa terhadap kemenanganku
pada waktu yang lalu dan kini badanku sudah gemuk. Aku berkata,
“Bagaimana aku dapat mendahului engkau, wahai Rasulullah,
sedangkan keadaanku seperti ini?” Beliau berkata, “Marilah kita
mulai.” Aku pun melayani ajakan berlomba dan ternyata beliau
mendahului aku. Beliau tertawa seraya berkata, ” Ini untuk menebus
kekalahanku dalam lomba yang dulu.” (HR Ahmad dan Abi Dawud)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda kepada ‘Asiyah, “Aku tahu saat
kamu senang kepadaku dan saat kamu marah kepadaku.” Aisyah bertanya,
“Dari mana engkau mengetahuinya?” Beliau menjawab, ” Kalau engkau
sedang senang kepadaku, engkau akan mengatakan dalam sumpahmu “Tidak
demi Tuhan Muhammad” Akan tetapi jika engkau sedang marah, engkau akan
bersumpah, “Tidak demi Tuhan Ibrahim!”. Aisyah pun menjawab, “Benar,
tapi demi Allah, wahai Rasulullah, aku tidak akan meninggalkan,
kecuali namamu saja” (HR Bukhari dan Muslim) Wallahu’alam Bisshawab
Beberapa riwayat humor dan canda Rasulullah saw. berikut semoga dapat
menjadi inspirasi humor yang sehat, cerdas, positif dan menyegarkan.
Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah SAw, dan dia meminta agar
Rasulullah SAW membantunya mencari unta untuk memindahkan
barang-barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan
barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”. Sahabat bingung
bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya
Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup
memikul barang-barang ku ini?” Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang
anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak
mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta” Sahabat tersenyum
dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud
dan At Tirmidzi. Sanad sahih)
Seorang perempuan tua bertanya pada Rasulullah: “Ya Utusan Allah,
apakah perempuan tua seperti aku layak masuk surga?” Rasulullah
menjawab: “Ya Ummi, sesungguhnya di surga tidak ada perempuan tua”.
Perempuan itu menangis mengingat nasibnya Kemudian Rasulullah mengutip
salah satu firman Allah di surat Al Waaqi’ah ayat 35-37 “Sesungguhnya
Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami
jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya”.
(Riwayat At Tirmidzi, hadits hasan)
Seorang sahabat bernama Zahir, dia agak lemah daya pikirannya. Namun
Rasulullah mencintainya, begitu juga Zahir. Zahir ini sering
menyendiri menghabiskan hari-harinya di gurun pasir. Sehingga, kata
Rasulullah, “Zahir ini adalah lelaki padang pasir, dan kita semua
tinggal di kotanya”. Suatu hari ketika Rasulullah sedang ke pasar, dia
melihat Zahir sedang berdiri melihat barang-barang dagangan. Tiba-tiba
Rasulullah memeluk Zahir dari belakang dengan erat. Zahir:
“Heii……siapa ini?? lepaskan aku!!!”, Zahir memberontak dan menoleh ke
belakang, ternyata yang memeluknya Rasulullah. Zahir-pun segera
menyandarkan tubuhnya dan lebih mengeratkan pelukan Rasulullah.
Rasulullah berkata: “Wahai umat manusia, siapa yang mau membeli budak
ini??” Zahir: “Ya Rasulullah, aku ini tidak bernilai di pandangan
mereka” Rasulullah: “Tapi di pandangan Allah, engkau sungguh bernilai
Zahir. Mau dibeli Allah atau dibeli manusia?” Zahir pun makin
mengeratkan
tubuhnya dan merasa damai di pelukan Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad
dari Anas ra)
Suatu ketika, Rasulullah saw dan para sahabat ra sedang ifthor.
Hidangan pembuka puasa dengan kurma dan air putih. Dalam suasana
hangat itu, Ali bin Abi Tholib ra timbul isengnya. Ali ra mengumpulkan
kulit kurma-nya dan diletakkan di tempat kulit kurma Rasulullah saw.
Kemudian Ali ra dengan tersipu-sipu mengatakan kalau Rasulullah saw
sepertinya sangat lapar dengan adanya kulit kurma yang lebih banyak.
Rasulullah saw yang sudah mengetahui keisengan Ali ra segera
“membalas” Ali ra dengan mengatakan kalau yang lebih lapar sebenarnya
siapa? (antara Rasulullah saw dan Ali ra). Sedangkan tumpukan kurma
milik Ali ra sendiri tak bersisa. (HR. Bukhori, dhoif)
Aisyah RA berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam suatu
perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata kepada
para sahabat beliau, ”Silakan kalian berjalan duluan!” Para sahabat
pun berjalan duluan semua, kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah
kita berlomba.” Aku pun menyambut ajakan beliau dan ternyata aku dapat
mendahului beliau dalam berlari. Beberapa waktu setelah kejadian itu
dalam sebuah riwayat disebutkan:”Beliau lama tidak mengajakku
bepergian sampai tubuhku gemuk dan aku lupa akan kejadian itu.”-suatu
ketika aku bepergian lagi bersama beliau. Beliau pun berkata kepada
para sahabatnya. “Silakan kalian berjalan duluan.” Para sahabat pun
kemudian berjalan lebih dulu. kemudian beliau berkata kepadaku,
“Marilah kita berlomba.” Saat itu aku sudah lupa terhadap kemenanganku
pada waktu yang lalu dan kini badanku sudah gemuk. Aku berkata,
“Bagaimana aku dapat mendahului engkau, wahai Rasulullah,
sedangkan keadaanku seperti ini?” Beliau berkata, “Marilah kita
mulai.” Aku pun melayani ajakan berlomba dan ternyata beliau
mendahului aku. Beliau tertawa seraya berkata, ” Ini untuk menebus
kekalahanku dalam lomba yang dulu.” (HR Ahmad dan Abi Dawud)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda kepada ‘Asiyah, “Aku tahu saat
kamu senang kepadaku dan saat kamu marah kepadaku.” Aisyah bertanya,
“Dari mana engkau mengetahuinya?” Beliau menjawab, ” Kalau engkau
sedang senang kepadaku, engkau akan mengatakan dalam sumpahmu “Tidak
demi Tuhan Muhammad” Akan tetapi jika engkau sedang marah, engkau akan
bersumpah, “Tidak demi Tuhan Ibrahim!”. Aisyah pun menjawab, “Benar,
tapi demi Allah, wahai Rasulullah, aku tidak akan meninggalkan,
kecuali namamu saja” (HR Bukhari dan Muslim) Wallahu’alam Bisshawab
Minggu, 15 Agustus 2010
PESTIFAL
FERI (Festival Record Indonesia) geus ngayakeun festival BEOL aya tilu daerah anu asup final teh nyaeta Urang Padang, Magelang, Jeung Bogor. Aturanna siang saha anu beol na teu katahan ku Juri anu dihandap nampanan eta anu jadi jawarana.
Panitia manggil patandang anu mimiti nya eta urang Padang. Urang padang langsung siap-siap .. euuuuu.............. jleg teh biji RUMAH GADANG si juri anu di handap rikat kep ditewak eta beol urang padang. "urang padang gugur" ceuk Juri
Panitia manggil patandang anu Kadua nyaeta ti Magelang. Urang Bogor nyampeurkeun panitia menta manehna heula , Ku Panitia usulanna ditolak
Urang Magelang maju ngadeukeutan tempat beol ........ Brooooooot ..........rada lila kaluar, na pas kaluar sagede Candi borobudur Juri langsung nahan eta kaluaran urang Magelang bari pok "Urang Magelang gugur"
Salajengna mangga patandang anu pamungkas ti Bogor. Urang bogor langsung lumpat bari nyenyepeng bujurna. Gog cingogo . Borosot ....kaluar tina bujurna Nepi ka opat kali. Juri dihandap teu bisa newak kabeh, lantaran urang bogor ngaluarkeun siga cihujan (alias mencret).
Kaputusan Juri Kulantaran juri teu bisa newak nya juarana Urang Bogor. Hidup bogor!
Panitia manggil patandang anu mimiti nya eta urang Padang. Urang padang langsung siap-siap .. euuuuu.............. jleg teh biji RUMAH GADANG si juri anu di handap rikat kep ditewak eta beol urang padang. "urang padang gugur" ceuk Juri
Panitia manggil patandang anu Kadua nyaeta ti Magelang. Urang Bogor nyampeurkeun panitia menta manehna heula , Ku Panitia usulanna ditolak
Urang Magelang maju ngadeukeutan tempat beol ........ Brooooooot ..........rada lila kaluar, na pas kaluar sagede Candi borobudur Juri langsung nahan eta kaluaran urang Magelang bari pok "Urang Magelang gugur"
Salajengna mangga patandang anu pamungkas ti Bogor. Urang bogor langsung lumpat bari nyenyepeng bujurna. Gog cingogo . Borosot ....kaluar tina bujurna Nepi ka opat kali. Juri dihandap teu bisa newak kabeh, lantaran urang bogor ngaluarkeun siga cihujan (alias mencret).
Kaputusan Juri Kulantaran juri teu bisa newak nya juarana Urang Bogor. Hidup bogor!
Mani itungan
Kacaritakeun hiji Bapa deuk manggihan incuna anu kakara lahir 3 bulan katukang. Di Imah anakna si Bapa hayang ninggali incuna anu kabeneran keur nyusu ka indungna,
Duka kumaha si Bapa teh jol ngilu goledak weh deukeut incuna anu keur nyusu. Sabot sibudak leupas tina nyusu, ujug-ujug si Bapa ngaganti nyusu. Masih keneh si Bapa Nyusu torojol anakna ka kamar breh teh Bapana keur nyusu ka pamajikanana. Atuh pok teh ngomong bari ngambek " Bapa, cik, Ari Bapa ku naon, wani-wani nyusu ka pamajikan batur?"
Di sentak ku anakna atuh Bapana males "Yeuh, Bapa mah nyusu ka pamajikan maneh ngan sapuluh menit, Ari maneh nyusu ka pamajikan Bapa aya kana dua taunna, Bapa mah teu itungan"
@ide carita tina Sabulangbentor 4 hal 118
Diskon
ku Iwan Rudi Setiawan
Diruang pangadilan Hakim keur mariksa pasakitan
Hakim : Geus sbaraha kali anjeun asup pangberokan?
Pasakitan : Bade sapuluh kali pak
Hakim : Rupana anjeun euweuh rasa kapok, tah ku kuring bakal dibere hukuman anu leuwih beurat.
Pasakitan : Punten pak hakim, saurna ka langganan mah sok aya diskon, upami sapuluh kupon gratis, hiji.
Hakim : ??????????????
Diruang pangadilan Hakim keur mariksa pasakitan
Hakim : Geus sbaraha kali anjeun asup pangberokan?
Pasakitan : Bade sapuluh kali pak
Hakim : Rupana anjeun euweuh rasa kapok, tah ku kuring bakal dibere hukuman anu leuwih beurat.
Pasakitan : Punten pak hakim, saurna ka langganan mah sok aya diskon, upami sapuluh kupon gratis, hiji.
Hakim : ??????????????
Jumat, 06 Agustus 2010
Ngawas UAS
Ku: Iwan Rudi Setiawan
Rebun-rebun Uwa geus miang ti imahna muru sakola, kabeneran poe eta dibere tugas ngawas barudak anu ujian alias UAS, ngan basa kamari bali sore manehna kahujanan, anu antukna kaasupan angin, keur peuting teu sempet dikerok jeung duit benggolna oge euweuh. Di ruangan uj...ian anu simpe, teu kadangu sakecet-kecet acan ceuk paribasana mah ragrag jarum oge pasti kadangu. Sakumaha biasa tambah kesel si Uwa kukurilingan nalingakeun barudak, ngan pas ditengah-tengah, pelepes teh si Uwa hitut. untung teu disada. ngan eta bau na teu katulungan. irung barudak pada diparengpekan ku leungeun. "ajuhhhhh mani bau kieu, saha nu hitut teh, teu sopan ", ceuk Ojak salaku KM ngelingan Geus jadi kabiasaan barudak sok silih tuding, " tah si Ojak anu hitut mah", ceuk si Udin. "Naon siah, tong nuduh sambarangan" Tembal si Ojak semu muncereng Tungtungna eta kelas jadi ribut, si Uwa kawalahan, Jang nenangkeun deui kelas pamustungananan si Uwa ngomong "Geus...geus tong Ribut", Tuluy si uwa bari lajag lejeg ngumumkeun. "Sing saha anu ngaku Hitut, baris dibere jawabanan', atuh ngadenge kitu barudak teh ngaraku "Abdi ....pak,.......Abdi .......Pak",
Rebun-rebun Uwa geus miang ti imahna muru sakola, kabeneran poe eta dibere tugas ngawas barudak anu ujian alias UAS, ngan basa kamari bali sore manehna kahujanan, anu antukna kaasupan angin, keur peuting teu sempet dikerok jeung duit benggolna oge euweuh. Di ruangan uj...ian anu simpe, teu kadangu sakecet-kecet acan ceuk paribasana mah ragrag jarum oge pasti kadangu. Sakumaha biasa tambah kesel si Uwa kukurilingan nalingakeun barudak, ngan pas ditengah-tengah, pelepes teh si Uwa hitut. untung teu disada. ngan eta bau na teu katulungan. irung barudak pada diparengpekan ku leungeun. "ajuhhhhh mani bau kieu, saha nu hitut teh, teu sopan ", ceuk Ojak salaku KM ngelingan Geus jadi kabiasaan barudak sok silih tuding, " tah si Ojak anu hitut mah", ceuk si Udin. "Naon siah, tong nuduh sambarangan" Tembal si Ojak semu muncereng Tungtungna eta kelas jadi ribut, si Uwa kawalahan, Jang nenangkeun deui kelas pamustungananan si Uwa ngomong "Geus...geus tong Ribut", Tuluy si uwa bari lajag lejeg ngumumkeun. "Sing saha anu ngaku Hitut, baris dibere jawabanan', atuh ngadenge kitu barudak teh ngaraku "Abdi ....pak,.......Abdi .......Pak",
Behel Huntu
Ku: Iwan Rudi Setiawan
Aya ku rehe eta si Uwa, mani tetenjrag, panto ditajongan, panci dibalang-balangkeun ka luar, ari boga kahayang teu katedunan teh.
Basa ditanya teh "Ari Uwa Kunaon?
"Kunaon...kunaon, cik pangmeulikeun behel janghuntu ambeh teu tongos kieu" jawabna bari rada bangkenu.
emh........ huntu ngan kari hiji , hayang make behel sa...gala
Aya ku rehe eta si Uwa, mani tetenjrag, panto ditajongan, panci dibalang-balangkeun ka luar, ari boga kahayang teu katedunan teh.
Basa ditanya teh "Ari Uwa Kunaon?
"Kunaon...kunaon, cik pangmeulikeun behel janghuntu ambeh teu tongos kieu" jawabna bari rada bangkenu.
emh........ huntu ngan kari hiji , hayang make behel sa...gala
Bade Dada atawa Pingping
Ku: Iwan Rudi setiawan
Basa Ulin ka Mall, dihiji counter kuring ngarenjag basa ditawaran "Bade Dada atanapi Pingping????" ku hiji wanoja anu geulis>
kuring ngajawab sangeunahna "dupi Bujurna masih aya?"
Basa Ulin ka Mall, dihiji counter kuring ngarenjag basa ditawaran "Bade Dada atanapi Pingping????" ku hiji wanoja anu geulis>
kuring ngajawab sangeunahna "dupi Bujurna masih aya?"
Segitiga Sama Kaki
ku Iwan Rudi Setiawan
Jaman sakola dina pelajaran matematika Uwa dipiwarang Pak Guru kapayun kanggo ninggalikeun rupa-rupa wangunan. "Cik jieun segitiga sama kaki!" Titah Pak Guru.
"Hapunten pak Guru, abdi mah tiasana nganggo panangan"
Jaman sakola dina pelajaran matematika Uwa dipiwarang Pak Guru kapayun kanggo ninggalikeun rupa-rupa wangunan. "Cik jieun segitiga sama kaki!" Titah Pak Guru.
"Hapunten pak Guru, abdi mah tiasana nganggo panangan"
Teu Tabrakan
Ku Iwan Rudi Setiawan
Basa uwa ka Garut eta mobil ngajalankeuna mani ngebut alabatan siga diudag jurig. Naaa eta mah teu kanyahoan telenyeng teh motor meuntas.
Basa uwa ka Garut eta mobil ngajalankeuna mani ngebut alabatan siga diudag jurig. Naaa eta mah teu kanyahoan telenyeng teh motor meuntas.
Diajar Komputer
Ku Iwan Rudi Setiawan
Diajar Komputer
Komputer teh aya tilu alat, hiji layar anu disebut monitor, dua, mesinna biasa disebut CPU, Katilu keyboard paranti ngajalankeun. Lamun deuk neruskeun pagawean pencet "enter".
"Naha??"
"heueuh lamun mencet "Entar" mah meureun eureun"
Diajar Komputer
Komputer teh aya tilu alat, hiji layar anu disebut monitor, dua, mesinna biasa disebut CPU, Katilu keyboard paranti ngajalankeun. Lamun deuk neruskeun pagawean pencet "enter".
"Naha??"
"heueuh lamun mencet "Entar" mah meureun eureun"
Iman
Ku; Iwan Rudi Setiawan
Nembe dina khutbah teh pa Ustad nyarios iman teh kudu ka Alloh, mun teu ka alloh kufur.
Ngadangu eta salah saurang jamaah, nyegruk ceurik. terus aya nu nanya" kunaon maneh bet ceurik" "Nyaeta ceuk pak ustad Iman teh kudu ka Alloh apan urang mah sok kamamana", tembalna. "Naha??". Apan iman teh ngaran uing.'"
Nembe dina khutbah teh pa Ustad nyarios iman teh kudu ka Alloh, mun teu ka alloh kufur.
Ngadangu eta salah saurang jamaah, nyegruk ceurik. terus aya nu nanya" kunaon maneh bet ceurik" "Nyaeta ceuk pak ustad Iman teh kudu ka Alloh apan urang mah sok kamamana", tembalna. "Naha??". Apan iman teh ngaran uing.'"
Disunatan
Ku: Iwan Rudi Seiawan
Waktu indung bapana malah guruna teu ngaizinan kahayang manehna DIAN tungtungna ngadatangan ka guru ngajina. "Pak Ustadz, leres upami umat muslim teu ngalakukeun sunnah rosul, maka eta jalmi teu ka aku umatna?"
"Bener Dian, Na kumaha kitu?"
"Na ari dian hayang disunatan, bet teu marerean, Kabeh ngahalang-halang."
"Ari Di...an lalaki atawa awewe?, apan dian mah awewe, Naon anu kudu disunatanna?"
Waktu indung bapana malah guruna teu ngaizinan kahayang manehna DIAN tungtungna ngadatangan ka guru ngajina. "Pak Ustadz, leres upami umat muslim teu ngalakukeun sunnah rosul, maka eta jalmi teu ka aku umatna?"
"Bener Dian, Na kumaha kitu?"
"Na ari dian hayang disunatan, bet teu marerean, Kabeh ngahalang-halang."
"Ari Di...an lalaki atawa awewe?, apan dian mah awewe, Naon anu kudu disunatanna?"
Langganan:
Postingan (Atom)
Daftar Isi
Empowerment TRK bagi Guru dan ASN
Oleh Iwan Rudi Setiawan Setiap Guru dan ASN pasti akan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya atau biasa disebut...
-
Kintunan ABAH AMIN di BANYOLAN SUNDA 16/01-2017 Ojeg: Ongkos Ngajegang Korsi: Cokor di Sisi ATM : Artos Tina Mesin WC : Wayahna Cingogo ...
-
Makna Dari Semar Badranaya Kyai Lurah Semar Badranaya adalah nama tokoh panakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. T...
-
Dina dunia humor tulisan atawa lisan topik anu sering dipikaresep teh nyaeta topik anu ngeunaan patula-patalina sareng sex. Dina soal ngukap...